Apa Itu Rootkit? Pengertian, Jenis dan Cara Menghindarinya


Ilustrasi malware

Ilustrasi malware

Dalam dunia keamanan siber, rootkit merupakan salah satu ancaman yang paling menakutkan dan sulit dideteksi. Dikenal karena kemampuannya untuk menyembunyikan dirinya dari berbagai alat deteksi, rootkit dirancang khusus untuk memberikan akses yang tidak sah dan memanipulasi sistem operasi dari tingkat yang sangat mendalam. Artikel ini akan membahas secara mendetail tentang apa itu rootkit, berbagai jenisnya, cara kerja, dampak yang ditimbulkan, dan langkah-langkah untuk menghindarinya.

 

Apa Itu Rootkit?

ilustrasi malware

Rootkit adalah jenis malware yang dirancang untuk menyembunyikan keberadaan proses atau program tertentu di komputer dari metode deteksi biasa. Secara sederhana, rootkit berfungsi sebagai "penyembunyi" yang memungkinkan penyerang untuk mengakses komputer Anda secara diam-diam tanpa terdeteksi oleh perangkat lunak keamanan standar seperti antivirus.

Berbeda dengan malware yang lebih jelas seperti virus atau trojan, rootkit tidak selalu langsung merusak atau menimbulkan dampak yang terlihat. Sebaliknya, rootkit lebih cenderung berfungsi sebagai alat untuk menyembunyikan aktivitas berbahaya lainnya yang dilakukan oleh penyerang. Dengan demikian, meskipun rootkit itu sendiri mungkin tidak merusak, keberadaannya memungkinkan berbagai kegiatan berbahaya lainnya di komputer yang terinfeksi.

 

Komponen Rootkit

Menurut sumber dari 101 Masalah Malware & Penanganannya, rootkit terdiri dari beberapa komponen utama yang bekerja bersama untuk mencapai tujuannya:

  1. Dropper: Ini adalah kode yang memulai proses instalasi rootkit. Dropper biasanya memerlukan intervensi dari pengguna, seperti mengakses link dalam email yang terinfeksi. Dropper berfungsi untuk mengunduh dan menyiapkan loader.
  2. Loader: Setelah dropper memuat loader, loader akan menghapus dirinya sendiri untuk menghindari deteksi. Loader bertugas memuat rootkit ke dalam memori komputer, di mana rootkit kemudian dapat berfungsi secara diam-diam.
  3. Rootkit: Komponen utama dari ancaman ini adalah rootkit itu sendiri, yang beroperasi dengan menyembunyikan keberadaan proses atau program yang menginfeksi sistem.

 

Jenis-Jenis Rootkit

Rootkit dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis, masing-masing dengan metode penyebaran dan cara kerja yang berbeda. Berikut adalah beberapa jenis rootkit yang umum ditemukan:

1. Kernel Mode Rootkit

Kernel mode rootkit adalah jenis rootkit yang paling berbahaya dan merusak. Rootkit ini bekerja pada level kernel sistem operasi, yang merupakan tingkat tertinggi dalam hirarki perangkat lunak sistem operasi. Dengan berada pada level ini, kernel mode rootkit memiliki akses penuh ke seluruh sistem dan dapat memodifikasi sistem operasi untuk menyembunyikan keberadaannya serta mengubah fungsi sistem yang penting.

Karakteristik utama dari kernel mode rootkit adalah kemampuannya untuk mengubah kode sistem operasi dan struktur data kernel. Hal ini memungkinkan rootkit untuk menyembunyikan file, proses, dan entri registri dari sistem, serta mengubah bagaimana sistem berfungsi tanpa terdeteksi. Kerusakan yang ditimbulkan oleh kernel mode rootkit dapat sangat parah, karena ia dapat memanipulasi fungsi-fungsi dasar sistem operasi dan mengakibatkan kerusakan serius atau kehilangan data.

2. User Mode Rootkit atau Application Rootkit

User mode rootkit, juga dikenal sebagai application rootkit, adalah jenis rootkit yang bekerja pada level aplikasi atau pengguna. Rootkit ini biasanya menginfeksi aplikasi dengan cara memodifikasi kode biner dari aplikasi tersebut, atau sering disebut dengan binary code patching. Dengan melakukan modifikasi pada kode biner aplikasi, rootkit ini dapat menyembunyikan aktivitasnya dari deteksi.

User mode rootkit sering ditemukan dalam malware jenis Trojan, di mana rootkit ini digunakan untuk menginjeksi virus atau malware ke dalam objek atau sistem yang telah terinfeksi. Rootkit ini lebih mudah ditemukan dibandingkan dengan kernel mode rootkit, namun tetap berpotensi menyebabkan kerusakan serius dengan mengakses dan memodifikasi aplikasi yang penting.

3. Library Rootkit

Library rootkit adalah jenis rootkit yang biasanya digunakan oleh programmer untuk memudahkan pengembangan aplikasi. Rootkit ini menyerang library system, yang merupakan kumpulan kode yang digunakan oleh aplikasi untuk menjalankan berbagai fungsi. Dengan menyusup ke dalam library system, rootkit ini dapat memodifikasi atau menginjeksi kode jahat ke dalam aplikasi yang menggunakan library tersebut.

Cara kerja library rootkit melibatkan penyisipan kode jahat ke dalam library yang digunakan oleh aplikasi, yang kemudian dapat mempengaruhi bagaimana aplikasi berfungsi atau menyembunyikan aktivitas berbahaya. Meskipun rootkit jenis ini sering digunakan untuk tujuan pengembangan yang sah, ia juga dapat disalahgunakan oleh penyerang untuk menyembunyikan keberadaan mereka dan merusak sistem.

4. Bootloader Rootkit

Bootloader rootkit, atau sering disebut bootkit atau Evil Maid Attack, adalah jenis rootkit yang bekerja pada level booting sistem operasi. Rootkit ini beroperasi di dalam Master Boot Records (MBR), yang merupakan bagian dari disk keras yang mengontrol proses booting komputer. Dengan mengendalikan proses booting, bootloader rootkit dapat memuat dan menjalankan kode jahat sebelum sistem operasi sepenuhnya dimuat.

Karena bootloader rootkit mempengaruhi proses booting, ia dapat mengendalikan seluruh proses mulai dari saat komputer dinyalakan hingga sistem operasi berjalan. Ini memberikan rootkit kemampuan untuk mengakses dan memodifikasi data sebelum sistem operasi sepenuhnya memulai, membuatnya sangat sulit untuk dideteksi dan dihapus.

5. Hypervisor Level Rootkit

Hypervisor level rootkit adalah jenis rootkit yang beroperasi pada level hypervisor, yaitu perangkat lunak yang memungkinkan beberapa sistem operasi berjalan secara bersamaan di atas hardware fisik. Rootkit ini dapat memvirtualisasikan sistem operasi asli, menjadikannya sebagai sistem operasi tamu (guest operating system). Dengan cara ini, hypervisor level rootkit dapat mengambil alih seluruh kendali atas sistem operasi dan perangkat keras.

Rootkit jenis ini memberikan tingkat kontrol yang sangat tinggi, karena ia dapat memanipulasi bagaimana sistem operasi berinteraksi dengan hardware. Dengan mengendalikan hypervisor, rootkit ini dapat menyembunyikan keberadaannya dan mengendalikan aktivitas sistem dengan cara yang sangat canggih. Hal ini membuat hypervisor level rootkit menjadi salah satu jenis rootkit yang paling sulit untuk dideteksi dan diatasi.

 

Cara Kerja Rootkit

Rootkit bekerja dengan memodifikasi sistem operasi untuk menyembunyikan keberadaan malware dari perangkat lunak antivirus dan alat keamanan lainnya. Berikut adalah beberapa cara rootkit beroperasi:

  1. Modifikasi Sistem Operasi: Rootkit dapat memodifikasi kernel sistem operasi, yang merupakan inti dari sistem yang mengontrol dan mengelola perangkat keras dan perangkat lunak. Dengan mengubah kode kernel, rootkit dapat menyembunyikan keberadaannya dan aktivitas berbahaya lainnya.
  2. Penyembunyian File: Salah satu teknik umum yang digunakan rootkit adalah menyembunyikan file dan proses berbahaya. Ini dilakukan dengan menyembunyikan file yang terkait dengan rootkit dari daftar file yang ditampilkan oleh sistem operasi.
  3. Pengubahan Fungsi Sistem: Rootkit juga dapat mengubah fungsi-fungsi sistem seperti panggilan API dan driver perangkat untuk menyembunyikan aktivitas mereka dan menghindari deteksi oleh perangkat lunak keamanan.
  4. Mengelabui Pengguna: Rootkit dapat mengelabui pengguna dengan menyembunyikan keberadaannya dan aktivitas berbahaya lainnya. Ini membuat pengguna sulit mengetahui bahwa sistem mereka telah terinfeksi.

 

Dampak Kerugian Rootkit

Rootkit dapat menyebabkan berbagai kerugian dan dampak negatif pada sistem yang terinfeksi, antara lain:

1. Infeksi Malware

Salah satu dampak utama dari serangan rootkit adalah kemampuannya untuk menginstal perangkat lunak berbahaya di dalam sistem Anda. Setelah rootkit menguasai perangkat, ia dapat menyisipkan berbagai jenis malware, termasuk virus, trojan, worm, ransomware, spyware, dan adware. Malware ini tidak hanya mengganggu kinerja perangkat tetapi juga dapat merusak data, mencuri informasi sensitif, dan menyebabkan kerusakan sistem yang signifikan.

Contoh Kasus: Misalnya, setelah rootkit berhasil menyusup ke sistem, ia bisa menginstal ransomware yang mengenkripsi file penting Anda dan menuntut tebusan untuk membuka kunci file tersebut. Ini dapat menyebabkan kehilangan data yang krusial dan mengancam kelangsungan operasional bisnis jika tidak ditangani dengan cepat.

2. Pencurian dan Penghapusan File

Rootkit tidak hanya mampu menyusup ke dalam sistem, tetapi juga dapat secara otomatis mengakses, merusak, atau menghapus file yang ada di perangkat. Aktivitas ini sering kali dilakukan tanpa sepengetahuan pengguna, sehingga menyebabkan kehilangan data yang berharga atau penting.

Contoh Kasus: Jika rootkit menghapus file penting yang berisi informasi bisnis atau dokumen pribadi, ini dapat menyebabkan gangguan serius dalam aktivitas sehari-hari dan bahkan merugikan reputasi profesional. Data yang hilang sulit untuk dipulihkan dan dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan.

3. Pencurian Informasi Pribadi

Rootkit memiliki kemampuan untuk mencuri informasi pribadi yang tersimpan di perangkat Anda. Ini termasuk data seperti nomor kartu kredit, informasi rekening bank, dan identitas pribadi lainnya. Dalam beberapa kasus, rootkit dapat menggunakan data tersebut untuk melakukan tindakan penipuan, seperti pendaftaran pinjaman online atau pembelian barang dengan kartu kredit yang dicuri.

Contoh Kasus: Jika informasi pribadi Anda dicuri dan digunakan untuk membuka akun kredit atau pinjaman tanpa sepengetahuan Anda, ini dapat mengakibatkan kerugian finansial dan kerusakan reputasi. Mengatasi dampak dari pencurian identitas bisa menjadi proses yang panjang dan rumit.

4. Perubahan Konfigurasi Sistem

Rootkit dikenal karena kemampuannya untuk mengubah konfigurasi sistem dan beroperasi dalam mode siluman. Ini berarti bahwa rootkit dapat membuat perubahan yang membuatnya sangat sulit dideteksi oleh perangkat lunak keamanan standar. Modifikasi ini sering kali menyamarkan jejak rootkit dan menghindari upaya deteksi oleh pengguna atau sistem keamanan.

Contoh Kasus: Perubahan konfigurasi yang dilakukan oleh rootkit dapat mengakibatkan sistem yang tidak stabil atau bahkan tidak dapat berfungsi dengan baik. Modifikasi ini juga dapat mempersulit proses pemulihan dan deteksi, sehingga memerlukan upaya tambahan untuk mengidentifikasi dan mengatasi ancaman tersebut.

 

Cara Menghindari Rootkit

Menghindari rootkit memerlukan kombinasi dari langkah-langkah pencegahan dan pemantauan yang ketat. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk melindungi perangkat dari rootkit:

1. Gunakan Antivirus yang Terpercaya

Langkah pertama dan paling penting dalam melindungi perangkat Anda dari rootkit adalah menggunakan perangkat lunak antivirus yang terpercaya. Antivirus tidak hanya berfungsi untuk mendeteksi dan menghapus virus, tetapi juga melindungi sistem Anda dari berbagai jenis perangkat perusak, termasuk rootkit. Pilihlah antivirus yang telah terbukti efektif dalam mendeteksi dan mengatasi ancaman, serta yang mendapatkan ulasan baik dari para ahli keamanan siber.

Tips Memilih Antivirus:

  • Pilih antivirus dengan kemampuan deteksi rootkit yang baik.
  • Pastikan antivirus tersebut memiliki fitur pemantauan real-time.
  • Periksa ulasan dan peringkat dari pengguna lain serta laporan independen.

2. Pastikan Semua Software Terupdate

Mengupdate software secara teratur adalah langkah penting untuk menjaga keamanan perangkat Anda. Pembaruan perangkat lunak tidak hanya memperkenalkan fitur baru tetapi juga memperbaiki celah keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh rootkit dan malware lainnya. Dengan memastikan bahwa sistem operasi, aplikasi, dan perangkat lunak keamanan Anda selalu dalam versi terbaru, Anda secara signifikan mengurangi risiko terinfeksi oleh rootkit.

Cara Memastikan Software Up-to-Date:

  • Aktifkan pembaruan otomatis jika tersedia.
  • Periksa secara berkala situs web pengembang untuk pembaruan terbaru.
  • Pastikan semua aplikasi dan driver juga diperbarui.

3. Monitor Jaringan Secara Rutin

Sistem pemantauan jaringan berfungsi untuk memantau aktivitas pada perangkat jaringan dan dapat membantu mendeteksi adanya infeksi rootkit lebih awal. Dengan memonitor jaringan, Anda dapat mengetahui jika ada perangkat yang terinfeksi virus atau malware, serta memantau status perangkat yang terhubung. Sistem ini membantu Anda dalam mengidentifikasi dan mengatasi masalah sebelum berkembang lebih jauh.

Keuntungan Monitoring Jaringan:

  • Mendeteksi aktivitas mencurigakan atau tidak biasa pada jaringan.
  • Mengetahui perangkat jaringan mana yang aktif atau mati.
  • Mengidentifikasi potensi ancaman sebelum mereka dapat menyebabkan kerusakan.

Rootkit adalah ancaman serius dalam dunia keamanan siber karena kemampuannya untuk menyembunyikan diri dan memberikan akses yang tidak sah ke sistem. Dengan memahami pengertian, jenis, cara kerja, dan dampak rootkit, pengguna dapat lebih waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Selain menggunakan alat deteksi dan pencegahan, menjaga software tetap terbaru dan memonitor aktivitas jaringan adalah bagian penting dari strategi keamanan untuk melindungi perangkat dari ancaman rootkit. Selalu pastikan perangkat Anda terlindungi dengan baik untuk menghindari kerugian dan kerusakan yang disebabkan oleh malware ini.


Bagikan artikel ini