Penerapan Artificial Intelligence di Industri Manufaktur


Ilustrasi Industri Manufaktur

Ilustrasi Industri Manufaktur

Teknologi berkembang pesat setiap harinya, dan salah satu inovasi yang paling menonjol adalah Artificial Intelligence (AI). Meskipun AI sering kali dikaitkan dengan industri kreatif, peran AI dalam mengubah industri manufaktur tidak bisa diabaikan. Dengan potensi untuk meningkatkan produktivitas, menurunkan biaya, meningkatkan kualitas, dan mengurangi downtime, AI membuka jalan baru bagi perusahaan manufaktur untuk berkembang lebih efisien dan efektif. Artikel ini akan membahas manfaat, penerapan, tantangan, dan solusi AI di industri manufaktur.

 

AI di Industri Manufaktur

Perusahaan-perusahaan manufaktur besar sudah mulai menggunakan robot berbasis AI untuk menjalankan tugas-tugas repetitif. Teknologi ini membantu mengurangi waktu henti produksi dan memastikan produk akhir memiliki kualitas tinggi. Selain itu, solusi analitik berbasis AI diterapkan dalam sistem informasi untuk meningkatkan efisiensi kerja.

AI dalam manufaktur juga memainkan peran penting dalam pemeliharaan lingkungan produksi yang baik. Misalnya, solusi prediktif AI dapat membantu perusahaan memprediksi masalah pada peralatan atau mesin sebelum kerusakan terjadi, sehingga perusahaan dapat mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.

 

Teknologi Utama dalam Sistem AI di Industri Manufaktur

Industri manufaktur terus bertransformasi dengan adopsi teknologi kecerdasan buatan (AI). Sebelum kita membahas contoh-contoh AI dalam manufaktur, penting untuk memahami tiga teknologi utama yang mendasari kecerdasan buatan ini: Machine Learning, Deep Learning dan Autonomous Things (AuT):

1. Machine Learning

Machine Learning (ML) adalah teknologi yang memungkinkan sistem AI untuk belajar dari pengalaman dan membuat keputusan berdasarkan data yang telah diproses. Teknologi ini menggunakan algoritma heuristik untuk mendeteksi pola dalam data terstruktur, yang memungkinkan AI untuk memprediksi dan mengambil tindakan tanpa intervensi manusia. Dalam konteks manufaktur, ML menawarkan sejumlah aplikasi yang revolusioner.

Sebagai contoh, ML dapat digunakan untuk memprediksi kegagalan mesin sebelum terjadi. Dengan menganalisis data sensor dan riwayat perawatan, sistem AI dapat mendeteksi tanda-tanda awal kerusakan dan memberikan peringatan dini. Hal ini tidak hanya mengurangi downtime tetapi juga mengoptimalkan pemeliharaan mesin, sehingga meningkatkan efisiensi produksi. Selain itu, ML dapat meningkatkan manajemen rantai pasokan dengan menganalisis data untuk memprediksi permintaan, mengelola inventaris, dan mengurangi biaya.

2. Deep Learning

Deep Learning (DL) adalah cabang dari ML yang mengandalkan artificial neural networks untuk memproses data dalam jumlah besar dan tidak terstruktur. Teknologi ini meniru cara kerja otak manusia dalam memproses informasi, menggunakan berbagai lapisan komputasi untuk menghasilkan hasil yang akurat. DL sangat efektif dalam analisis citra dan video, serta deteksi anomali, yang menjadikannya alat yang berharga dalam industri manufaktur.

Salah satu aplikasi DL yang menonjol adalah dalam pengenalan citra. Sistem AI yang didukung DL dapat memeriksa produk dengan akurasi tinggi, mendeteksi cacat atau ketidaksesuaian yang mungkin terlewat oleh pengawasan manusia. Ini tidak hanya meningkatkan kualitas produk tetapi juga mengurangi pemborosan dan meningkatkan efisiensi proses produksi. Selain itu, analisis video yang didukung DL dapat memantau proses produksi secara real-time, memberikan wawasan yang mendalam tentang performa mesin dan kondisi operasional.

3. Autonomous Things (AuT)

Autonomous Things (AuT) merujuk pada sistem atau mesin cerdas yang dapat beroperasi dan berinteraksi dengan lingkungan fisik tanpa campur tangan manusia. Dalam industri manufaktur, AuT mencakup berbagai teknologi seperti robot kolaboratif, kendaraan otonom, dan mesin pintar yang terhubung melalui Internet of Things (IoT).

Robot kolaboratif atau cobots, misalnya, dirancang untuk bekerja berdampingan dengan pekerja manusia. Mereka dapat menangani tugas-tugas yang berulang, berbahaya, atau memerlukan presisi tinggi, memungkinkan pekerja untuk fokus pada tugas yang lebih kompleks. Di sisi lain, kendaraan otonom dapat mengangkut material di dalam pabrik dengan efisiensi tinggi, mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja manual dan meningkatkan alur kerja.

Teknologi AuT juga mencakup mesin pintar yang dilengkapi dengan sensor dan perangkat IoT, memungkinkan mereka untuk memantau dan menyesuaikan diri dengan kondisi di lapangan secara real-time. Ini memberikan fleksibilitas dan adaptabilitas yang sebelumnya tidak mungkin dicapai, mengoptimalkan operasi pabrik dan meningkatkan produktivitas.

 

Manfaat Penggunaan AI dalam Industri Manufaktur

Ilustrasi Artificial Intelligence

Industri manufaktur sedang mengalami transformasi besar dengan adopsi teknologi Artificial Intelligence (AI). Penggunaan AI dan machine learning (ML) tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga memberikan solusi yang inovatif untuk tantangan yang dihadapi. Berikut adalah beberapa manfaat utama AI dalam sektor manufaktur:

1. Pemeriksaan Kualitas

Pemeriksaan kualitas adalah salah satu contoh terbaik dari penggunaan AI di bidang manufaktur. Kecacatan atau defect pada produk atau mesin sering kali sulit dideteksi dengan mata telanjang, bahkan oleh para ahli. Teknologi AI dan ML memungkinkan deteksi kecacatan yang lebih akurat dan cepat. Aplikasi dan sistem AI dapat dengan mudah mendeteksi cacat kecil pada mesin, memastikan kontrol kualitas yang lebih baik.

AI juga dapat memantau produktivitas alat, mencatat proses kinerja, menemukan kesalahan, dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan. Ini mengurangi biaya perawatan dan meningkatkan efisiensi operasional. Sebagian besar perusahaan manufaktur sekarang menggunakan otomatisasi AI dalam proses mereka untuk memastikan produk berkualitas tinggi dengan biaya yang lebih rendah.

2. Memprediksi Kerusakan Peralatan

Penggunaan AI dan ML yang paling umum dalam manufaktur adalah untuk meningkatkan efisiensi peralatan. Kegagalan mesin yang tiba-tiba dapat menyebabkan kerugian besar bagi perusahaan. Dengan kemampuan AI, ML, dan teknologi analitik prediktif, perusahaan dapat menciptakan solusi robotik terbaik dan sistem perawatan prediktif. Sistem ini memberikan peringatan dini tentang potensi kerusakan peralatan, sehingga memungkinkan pencegahan kerusakan dan penghentian produksi.

3. Predictive Maintenance

Predictive Maintenance atau perawatan prediktif memungkinkan perusahaan untuk menghemat biaya perbaikan dan perawatan peralatan. Dengan menggunakan solusi prediktif yang dilengkapi dengan ML, AI dapat memprediksi kapan mesin memerlukan perawatan. Ini membantu dalam mencegah kerusakan yang tidak terduga dan mengurangi downtime.

Selain itu, cloud dan sensor IoT memainkan peran penting dalam modernisasi industri manufaktur. Sistem AI dilatih untuk mengeksplorasi wawasan dari data kinerja perangkat yang dikumpulkan dari sensor IoT. Wawasan ini membantu perusahaan mengetahui kinerja peralatan mereka dan memprediksi kegagalan di masa depan.

4. Digital Twins

Digital Twin adalah inovasi terbaru di sektor manufaktur, yang merupakan lingkungan virtual dari seluruh infrastruktur manufaktur. Dengan Digital Twin, perusahaan dapat mengelola perangkat dan memantau lingkungan produksi secara virtual setiap saat. Aplikasi ini juga memungkinkan visualisasi desain produk akhir secara virtual, membantu dalam merancang dan menguji peralatan sebelum diproduksi secara fisik.

5. Supply Chain Management

AI dalam manajemen rantai pasokan semakin meningkat. Dari manajemen inventaris hingga pengiriman material, aplikasi AI yang didukung oleh sensor IoT membantu perusahaan dalam mengatur seluruh operasi rantai pasokan dengan cara yang lebih terorganisir. Teknologi AI, ML, computer vision, otomatisasi proses robotik, dan pengenalan suara membuat manajemen rantai pasokan menjadi lebih mudah, cepat, dan efisien.

6. Forecast Product Demand

Sistem AI yang menggunakan analitik prediktif dapat memperkirakan permintaan produk dengan efisien. Alat AI mengumpulkan data dari berbagai sumber dan, berdasarkan analisis data tersebut, dapat memprediksi permintaan produk secara akurat. Ini membantu perusahaan dalam merencanakan produksi dan mengelola inventaris dengan lebih baik.

7. Manajemen Inventaris

Aplikasi AI dalam manajemen inventaris memungkinkan perusahaan untuk mengelola catatan pesanan, menambah, atau menghapus inventaris baru secara otomatis. Teknologi AI dan ML adalah yang terbaik untuk mengotomatisasi fungsi pasokan, permintaan, dan manajemen inventaris.

8. Price Forecasts

Dengan menganalisis data historis harga produk, algoritma ML dapat memperkirakan harga suatu produk di masa depan. Perkiraan harga yang akurat membantu perusahaan menetapkan harga yang kompetitif, meningkatkan keuntungan dan daya saing di pasar.

9. Robotika di Manufaktur

Penggunaan robot dalam proses manufaktur sudah tidak asing lagi. Mesin dapat bekerja lebih efisien daripada manusia, namun tetap membutuhkan dukungan tenaga kerja manusia. Robot bertenaga AI untuk manufaktur dapat melakukan tugas repetitif tanpa perlu diprogram ulang, membuat proses produksi lebih cepat dan efisien.

AI dan ML telah membawa perubahan signifikan dalam industri manufaktur. Dari peningkatan kontrol kualitas hingga manajemen rantai pasokan yang lebih baik, AI memberikan solusi inovatif yang membantu perusahaan manufaktur beroperasi dengan lebih efisien, hemat biaya, dan menghasilkan produk berkualitas tinggi. Adopsi teknologi ini tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga memberikan keunggulan kompetitif di pasar global.

 

Tantangan dalam Implementasi AI

Implementasi Artificial Intelligence (AI) telah menjadi salah satu fokus utama dalam transformasi digital bagi banyak perusahaan. AI menawarkan potensi yang luar biasa untuk meningkatkan efisiensi, memproses data besar, dan mengoptimalkan pengambilan keputusan. Namun, meskipun manfaatnya jelas, banyak perusahaan menghadapi berbagai tantangan saat mencoba mengintegrasikan teknologi ini ke dalam operasional mereka. Berikut adalah  tantangan-tantangan utama yang dihadapi dalam implementasi AI dan solusi-solusi efektif yang dapat membantu perusahaan mengatasi hambatan tersebut.

Hambatan Teknis dalam Implementasi AI

Salah satu tantangan terbesar dalam implementasi AI adalah hambatan teknis. Ini meliputi:

  1. Kurangnya Infrastruktur yang Sesuai
    AI memerlukan infrastruktur teknologi yang mumpuni untuk berfungsi dengan optimal. Banyak perusahaan yang masih bergantung pada sistem lama atau tidak memiliki kapasitas komputasi yang cukup untuk mendukung aplikasi AI. Infrastruktur yang tidak memadai dapat menghambat kemampuan AI untuk memproses data secara efektif, yang pada akhirnya mempengaruhi kinerja sistem secara keseluruhan.
  2. Kekurangan Tenaga Ahli
    Pengembangan dan penerapan AI memerlukan keterampilan khusus. Kekurangan tenaga ahli yang terampil dalam data science, machine learning, dan AI sering kali menjadi kendala. Tenaga ahli ini tidak hanya diperlukan untuk mengembangkan algoritma AI tetapi juga untuk memelihara dan mengoptimalkan sistem AI yang sudah ada.

Hambatan Kultural dalam Implementasi AI

Selain hambatan teknis, tantangan kultural juga memainkan peran penting dalam implementasi AI:

  1. Resistensi terhadap Perubahan
    Perubahan besar seperti penerapan AI dapat memicu resistensi di kalangan karyawan. Banyak yang merasa terancam oleh perubahan yang dihadapi, terutama jika mereka merasa bahwa pekerjaan mereka akan digantikan oleh mesin. Resistensi ini dapat menghambat adopsi teknologi dan mengurangi efektivitas implementasi AI.
  2. Kurangnya Pemahaman tentang AI
    Kurangnya pemahaman tentang apa itu AI dan bagaimana cara kerjanya dapat menyebabkan ketidakpastian dan ketidakpercayaan. Karyawan yang tidak memahami manfaat dan potensi AI mungkin akan skeptis terhadap penerapannya, yang dapat menghambat proses integrasi teknologi tersebut.

Strategi untuk Implementasi yang Sukses

Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, perusahaan perlu mengadopsi strategi yang tepat. Berikut adalah beberapa langkah kunci untuk implementasi AI yang sukses:

  1. Pelatihan dan Edukasi Karyawan
    Salah satu strategi utama adalah menyediakan pelatihan dan edukasi yang memadai kepada karyawan tentang AI. Ini mencakup pelatihan teknis bagi tim IT dan data scientist serta pelatihan untuk karyawan lain tentang bagaimana AI dapat membantu pekerjaan mereka. Edukasi yang efektif dapat mengurangi resistensi dan membantu dalam integrasi teknologi secara lebih mulus.
  2. Kolaborasi dengan Ahli AI dan Perusahaan Teknologi
    Berkolaborasi dengan ahli AI dan perusahaan teknologi yang berpengalaman dapat mempercepat proses implementasi. Dengan memanfaatkan pengalaman dan pengetahuan mereka, perusahaan dapat mengatasi berbagai masalah teknis dan kultural dengan lebih efektif. Selain itu, kemitraan ini dapat menyediakan dukungan berkelanjutan dan bimbingan selama proses transformasi.
  3. Membangun Infrastruktur yang Memadai
    Investasi dalam infrastruktur yang tepat adalah kunci. Perusahaan harus memastikan bahwa mereka memiliki perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung aplikasi AI. Ini termasuk sistem penyimpanan data yang besar, kapasitas komputasi yang tinggi, dan jaringan yang cepat.
  4. Mengelola Perubahan dengan Baik
    Mengelola perubahan dengan baik dapat membantu mengurangi resistensi. Perusahaan harus mengkomunikasikan manfaat dari penerapan AI secara jelas kepada semua karyawan dan melibatkan mereka dalam proses perubahan. Dukungan manajemen dan keterlibatan karyawan dapat meningkatkan penerimaan dan keberhasilan implementasi.

 

Contoh Penerapan AI di Sektor Manufaktur

Ilustrasi AI Manufacture

Artificial Intelligence (AI) telah menjadi kekuatan transformasional di sektor manufaktur, menawarkan solusi inovatif yang meningkatkan efisiensi dan kualitas. Teknologi ini yang awalnya dianggap sebagai konsep futuristik sejak pertengahan tahun 1950-an, kini telah menjadi bagian integral dari proses industri. Berikut adalah 10 contoh penerapan AI yang menunjukkan bagaimana teknologi ini mengubah wajah manufaktur:

  1. Pemeriksaan Kualitas yang Lebih Akurat

Dalam industri manufaktur, pemeriksaan kualitas adalah kunci untuk memastikan produk memenuhi standar yang ditetapkan. Pabrik-pabrik yang memproduksi komponen kompleks seperti microchip dan circuit board kini mengandalkan AI untuk memeriksa kesalahan produk dengan menggunakan kamera beresolusi tinggi. Teknologi ini memungkinkan deteksi kesalahan yang jauh lebih akurat dibandingkan dengan pengawasan manusia. Sistem AI yang terintegrasi dengan framework data processing berbasis cloud dapat menandai setiap kesalahan dan segera mengoordinasikan respons untuk perbaikan.

  1. Manajemen Pemeliharaan Proaktif

LG telah menggunakan machine learning untuk memprediksi dan mendiagnosis potensi kerusakan pada mesin sebelum masalah tersebut berkembang menjadi gangguan besar. Dengan pendekatan ini, tim manajemen dapat mengambil tindakan preventif untuk menghindari keterlambatan yang tidak terduga dan mengurangi biaya yang terkait dengan downtime mesin.

  1. Mendesain Lebih Cepat dan Efisien

Airbus memanfaatkan AI untuk mempercepat proses desain komponen dengan menggunakan model generatif. Teknologi ini memungkinkan Airbus untuk menghasilkan ribuan desain hanya dengan memasukkan beberapa parameter ke dalam komputer. Ini mengurangi waktu yang dibutuhkan desainer untuk menguji dan mengembangkan desain baru, sehingga mempercepat inovasi produk.

  1. Mengurangi Dampak Lingkungan

Siemens telah menerapkan AI untuk mengurangi dampak lingkungan dari turbin gasnya. Dengan ratusan sensor yang mengumpulkan data, sistem berbasis AI mengatur katup bahan bakar untuk meminimalkan emisi. Pendekatan ini tidak hanya membantu Siemens mematuhi regulasi lingkungan, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan industri.

  1. Memanfaatkan Data untuk Produktivitas

Hitachi memanfaatkan data yang sebelumnya tidak digunakan untuk meningkatkan produktivitas dan produksi di pabrik-pabriknya. Dengan mengumpulkan dan menganalisis data melalui sistem AI, Hitachi mendapatkan wawasan berharga yang membantu dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan operasional yang lebih efisien.

  1. Komunikasi Supply Chain yang Lebih Baik

Firo Labs memanfaatkan machine learning untuk meningkatkan komunikasi dalam supply chain. Dengan menggunakan predictive communication, data dari pabrik dapat diintegrasikan dengan lini supply chain, memastikan bahwa pembaruan dan permintaan selalu tersedia untuk meminimalkan penundaan.

  1. Mengurangi Limbah

Salah satu perusahaan manufaktur baja telah mengadopsi teknologi predictive communication untuk mengurangi limbah besi baja. Dengan menggunakan AI untuk memantau dan mengoptimalkan proses produksi, perusahaan ini berhasil menekan kerugian material hingga 3%, yang berdampak langsung pada efisiensi dan profitabilitas.

  1. Integrasi yang Lebih Mudah

Machine learning berbasis cloud seperti Azure Cognitive Services memungkinkan perusahaan manufaktur untuk menyederhanakan komunikasi antar cabang. Data dari lini produksi dapat diolah dan dibagikan ke kantor cabang, memfasilitasi otomatisasi dalam manajemen material, pemeliharaan, dan aktivitas operasional lainnya yang sebelumnya dilakukan secara manual.

  1. Meningkatkan Layanan Pelanggan

Nokia menggunakan AI untuk meningkatkan layanan pelanggan dengan membuat prioritas terhadap isu-isu yang muncul dan mengidentifikasi pelanggan utama serta keluhan mereka. Teknologi ini membantu Nokia untuk menangani masalah secara lebih efisien dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

  1. Dukungan Pasca Produksi

Perusahaan manufaktur lift dan tangga berjalan dari Finlandia menerapkan model 24/7 Connected Services untuk memantau penggunaan produk oleh pelanggan. Informasi ini kemudian dibagikan kepada klien untuk mengevaluasi kesalahan dan menunjukkan cara kerja produk secara lebih efektif. Pendekatan ini meningkatkan dukungan pasca produksi dan memperkuat hubungan dengan pelanggan.

Penggunaan AI dalam industri manufaktur tidak hanya membantu meningkatkan efisiensi dan kualitas produk, tetapi juga mengurangi biaya operasional. Dengan strategi yang tepat, tantangan dalam implementasi AI dapat diatasi, dan perusahaan dapat memanfaatkan sepenuhnya potensi teknologi ini untuk bersaing di pasar global.


Bagikan artikel ini