Amazon Kembangkan Chip AI untuk Saingi Nvidia


Amazon Web Service

Amazon Web Service

Laboratorium chip Amazon di Austin, Texas, terus mengeluarkan inovasi baru. Pada 26 Juli, desain server baru diuji oleh sekelompok insinyur di fasilitas tersebut. Eksekutif Amazon, Rami Sinno, mengungkapkan penggunaan chip AI buatan Amazon dalam server tersebut. Langkah ini merupakan upaya untuk bersaing dengan Nvidia, pemimpin saat ini di bidang tersebut.

Amazon mengembangkan prosesornya sendiri untuk mengurangi ketergantungan pada chip Nvidia yang mahal. Chip Nvidia menggerakkan sebagian besar bisnis cloud AI di Amazon Web Services (AWS), yang merupakan mesin pertumbuhan signifikan bagi perusahaan. "Pajak Nvidia" mendorong Amazon mencari opsi yang lebih ekonomis.

Program pengembangan chip Amazon memiliki dua tujuan utama. Pertama, memberikan pelanggan peluang yang lebih terjangkau untuk melakukan perhitungan kompleks dan pemrosesan data dalam volume besar. Kedua, mempertahankan daya saing Amazon di industri cloud computing dan AI. Langkah ini juga didukung oleh raksasa teknologi seperti Microsoft dan Alphabet, yang mengembangkan chip khusus untuk mempertahankan kepemimpinan di pasar.

Rami Sinno, direktur teknik untuk Annapurna Labs Amazon, menekankan bahwa permintaan pelanggan untuk solusi yang lebih ekonomis dibandingkan produk Nvidia semakin meningkat. Akuisisi Annapurna Labs pada tahun 2015 memungkinkan Amazon untuk mulai mengembangkan chip yang populer.

Chip AI Amazon masih dalam tahap awal, namun perusahaan telah menyempurnakan chip untuk aplikasi mainstream lainnya selama hampir satu dekade, terutama chip serbaguna Graviton, yang kini memasuki generasi keempat. Chip Trainium dan Inferentia, chip terbaru dan terkuat Amazon, juga masih dalam tahap awal dan merupakan prosesor khusus yang dirancang untuk tugas-tugas AI yang spesifik. Trainium dirancang untuk pelatihan model AI, sementara Inferentia dioptimalkan untuk inferensi AI.

Kinerja impresif dari chip-chip ini menekankan laporan oleh David Brown, wakil presiden komputasi dan jaringan di AWS, yang menyebutkan bahwa chip buatan Amazon bisa memberikan peningkatan rasio harga-kinerja hingga 40-50% dibandingkan solusi berbasis Nvidia. Peningkatan potensial ini bisa berarti penghematan signifikan bagi pelanggan AWS yang menerapkan beban kerja AI mereka, memungkinkan lebih banyak perusahaan untuk mengadopsi teknologi AI tanpa harus menghadapi biaya yang tinggi.

AWS merupakan bagian penting dari bisnis Amazon. Pada kuartal pertama tahun ini, AWS menyumbang hampir seperlima dari total pendapatan Amazon, dengan penjualan meningkat 17% dari tahun ke tahun hingga mencapai $25 miliar. AWS memegang sekitar sepertiga pasar cloud computing global, sementara Microsoft Azure mencakup sekitar seperempat atau 25%. Dominasi AWS di pasar ini menunjukkan betapa pentingnya inovasi chip AI dalam menjaga posisi kompetitif Amazon.

Komitmen Amazon terhadap strategi chip khususnya ditunjukkan selama Prime Day baru-baru ini, sebuah acara penjualan dua hari di Amazon.com. Untuk menangani tingkat belanja yang sangat tinggi serta streaming video, musik, dan konten lainnya, Amazon menerapkan 250.000 chip Graviton dan 80.000 chip AI khusus di seluruh platformnya. Adobe Analytics mengumumkan hasil Prime Day dengan penjualan sebesar $14,2 miliar, menandakan keberhasilan strategi ini.

Namun, Nvidia juga tidak tinggal diam. CEO Nvidia, Jensen Huang, memperkenalkan chip Blackwell terbaru yang dijadwalkan akan dirilis akhir tahun ini. Kinerjanya meningkat secara signifikan, dan chip baru tersebut dua kali lebih kuat untuk pelatihan model AI dan lima kali lebih cepat untuk inferensi. Ini menunjukkan bahwa Nvidia tetap berkomitmen untuk memimpin pasar AI dengan inovasi berkelanjutan.

Posisi dominan Nvidia di pasar chip AI ditegaskan oleh daftar kliennya yang mengesankan, termasuk Amazon, Google, Microsoft, OpenAI, dan Meta. Fokus perusahaan pada AI telah mendorong nilai pasar mencapai $2 triliun, menjadikannya perusahaan paling berharga ketiga di dunia, hanya di belakang Microsoft dan Apple.

Seiring dengan meningkatnya persaingan chip AI, Nvidia juga mendiversifikasi penawarannya. Perusahaan memperkenalkan alat perangkat lunak baru untuk memfasilitasi integrasi AI di berbagai industri dan mengembangkan chip khusus untuk aplikasi yang sedang berkembang seperti chatbot dalam mobil dan robot humanoid. Ini menunjukkan bahwa Nvidia tidak hanya fokus pada kekuatan pemrosesan tetapi juga pada bagaimana AI dapat diintegrasikan ke dalam kehidupan sehari-hari.

Pertarungan antara Amazon dan Nvidia dalam pengembangan chip AI menandai era baru dalam teknologi komputasi. Dengan kedua perusahaan yang terus berinovasi dan memperkenalkan produk-produk baru, masa depan AI tampak semakin cerah dan penuh dengan kemungkinan. Ke depan, bagaimana kedua perusahaan ini menavigasi persaingan dan kerjasama dalam ekosistem AI global akan sangat menarik untuk disaksikan.

Di masa mendatang, perkembangan teknologi AI dan chip AI khusus akan memainkan peran yang semakin penting dalam transformasi digital industri-industri utama. Peningkatan efisiensi dan pengurangan biaya yang ditawarkan oleh inovasi-inovasi ini dapat mengubah cara bisnis beroperasi dan berinteraksi dengan pelanggan mereka, membuka peluang baru untuk pertumbuhan dan pengembangan. Dalam konteks ini, upaya Amazon untuk mengembangkan chip AI yang lebih murah dan cepat merupakan langkah strategis yang signifikan dalam mempertahankan dan meningkatkan posisi kompetitifnya di pasar global yang semakin kompetitif.


Bagikan artikel ini