Kominfo Bangun Infrastruktur Digital AI


Digitalisasi

Ilustrasi Digitalisasi

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah berfokus pada persiapan infrastruktur digital yang kuat guna mendukung pengembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) di Indonesia. Langkah ini dianggap sangat penting untuk mengadopsi teknologi AI secara luas di berbagai sektor, meningkatkan efisiensi dan daya saing nasional.

"Kunci utama yang harus kita persiapkan adalah keandalan infrastruktur digital yang kita miliki. Ini merupakan elemen fundamental untuk mengakomodasi perkembangan AI," ujar Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, dalam keterangan pers yang disampaikan di Jakarta pada hari Selasa.

Nezar menekankan bahwa infrastruktur digital, terutama yang berkaitan dengan akses internet cepat dan stabil, sangat krusial dalam mendukung pengembangan AI. Teknologi AI sangat bergantung pada ketersediaan dan aksesibilitas data dalam jumlah besar, yang hanya bisa dicapai melalui jaringan internet yang handal dan stabil. "Infrastruktur yang kuat akan memungkinkan pengumpulan, pengolahan, dan analisis data yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi AI yang efektif," tambahnya.

Selain menyiapkan infrastruktur digital yang andal, pemerintah juga tengah merumuskan berbagai regulasi yang diperlukan untuk memastikan pertumbuhan inovasi AI berjalan dengan sehat dan terarah di Indonesia. Salah satu langkah konkret yang telah diambil adalah penerbitan Surat Edaran Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 9 Tahun 2023 tentang Etika Kecerdasan Artifisial. Surat edaran ini bertujuan untuk mengatur penggunaan AI secara etis dan bertanggung jawab di tanah air.

Tidak berhenti di situ, Kementerian Kominfo juga sedang menyusun regulasi tambahan yang lebih komprehensif terkait pemanfaatan AI. Nezar mengungkapkan bahwa regulasi ini masih dalam tahap pembahasan, dengan beberapa opsi yang sedang dipertimbangkan. "Saat ini kami tengah membahas apakah regulasi ini akan berbentuk Peraturan Menteri, atau kita akan menaikkannya menjadi Peraturan Presiden, atau bahkan mungkin membentuk Undang-Undang khusus untuk pengembangan kecerdasan buatan," jelasnya.

Pemerintah menyadari bahwa pengembangan AI memiliki potensi besar untuk meningkatkan berbagai sektor, termasuk industri, kesehatan, pendidikan, dan pemerintahan. Oleh karena itu, penyediaan infrastruktur digital yang andal dan regulasi yang mendukung menjadi prioritas utama. Nezar menambahkan bahwa kolaborasi antara pemerintah, industri, dan akademisi sangat penting untuk menciptakan ekosistem AI yang berkelanjutan dan inovatif di Indonesia. "Kerjasama lintas sektor sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk perkembangan AI," tambahnya.

Selain itu, pemerintah melalui Kominfo juga mendorong pengembangan talenta lokal di bidang AI. Upaya ini dilakukan melalui berbagai program pendidikan dan pelatihan yang difasilitasi oleh lembaga-lembaga pendidikan serta kerja sama dengan perusahaan teknologi terkemuka. Dengan demikian, diharapkan akan muncul lebih banyak ahli dan profesional di bidang AI yang dapat mendukung transformasi digital di Indonesia. "Kita perlu memastikan bahwa sumber daya manusia kita siap untuk menghadapi era AI. Program pendidikan dan pelatihan sangat penting dalam menciptakan talenta yang kompeten di bidang ini," tambahnya.

Dalam beberapa tahun ke depan, pemerintah menargetkan untuk memperluas cakupan internet cepat ke seluruh pelosok negeri, sehingga semua daerah dapat menikmati manfaat dari teknologi AI. Program ini juga diharapkan dapat mendukung berbagai inisiatif pemerintah lainnya, seperti Smart City dan industri 4.0, yang semuanya memerlukan infrastruktur digital yang kuat dan efisien. "Dengan infrastruktur yang baik, kita dapat mempercepat implementasi berbagai program pemerintah yang berfokus pada digitalisasi dan teknologi canggih," ujar Nezar.

Keseriusan pemerintah dalam menyiapkan infrastruktur dan regulasi ini menunjukkan komitmen yang kuat untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemain utama dalam revolusi teknologi global. Dengan langkah-langkah yang tepat dan terarah, Indonesia diharapkan dapat memanfaatkan potensi besar dari kecerdasan buatan untuk meningkatkan daya saing dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Dengan semua inisiatif ini, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh teknologi kecerdasan buatan. Kolaborasi dan inovasi akan menjadi kunci utama untuk mencapai visi ini, di mana semua pemangku kepentingan memiliki peran penting dalam mewujudkannya. "Kita semua harus bekerja sama untuk memastikan bahwa teknologi AI digunakan untuk kebaikan dan kemajuan bersama," pungkas Nezar.


Bagikan artikel ini