Indosat dan Unpatti Digitalisasi Konservasi Mangrove Berbasis IoT


Ilustrasi Transformasi Digital 3

Ilustrasi Transformasi Digital

Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) bersama Universitas Pattimura (Unpatti) telah meluncurkan program digitalisasi konservasi mangrove berbasis Internet of Things (IoT) di wilayah pesisir Kota Ambon, Maluku. Program ini bertujuan untuk menjaga ekosistem pesisir yang semakin rentan akibat perubahan iklim dan aktivitas manusia yang tidak terkendali.

Dalam sosialisasi program yang berlangsung di Universitas Pattimura Ambon, Director and Chief Strategy & Execution Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Ahmad Zulfikar, menyampaikan komitmen perusahaan dalam mendukung kelestarian mangrove di Indonesia. Kolaborasi dengan Global System for Mobile Communication Association (GSMA) juga menjadi bagian integral dari upaya ini, menunjukkan skala dan komitmen dalam menjaga lingkungan serta meningkatkan kolaborasi antara sektor akademik dan industri teknologi.

“Kegiatan ini dilakukan juga menggandeng Global System for Mobile Communication Association (GSMA) sebagai komitmen kami untuk menjaga dan melestarikan mangrove,” kata  Ahmad Zulfikar, Senin (8/7/2024), dikutip dari antaranews.

Ahmad Zulfikar menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari transformasi Indosat dari perusahaan telekomunikasi menjadi perusahaan teknologi. Dengan melibatkan Unpatti, Indosat berharap dapat memperluas dampak positifnya tidak hanya di Ambon tetapi juga di seluruh Indonesia. Keterlibatan sivitas akademika dari Unpatti dianggap krusial untuk memastikan kolaborasi yang produktif antara ilmu pengetahuan dan aplikasi teknologi dalam menjaga lingkungan.

Pentingnya Konservasi Mangrove di Ambon

Menurut Ahmad Zulfikar, luas hutan mangrove di Teluk Ambon mengalami penurunan yang signifikan setiap tahunnya. Hal ini telah menyebabkan masalah abrasi dan banjir yang merugikan masyarakat pesisir Ambon secara langsung. Konservasi mangrove tidak hanya penting untuk menjaga ekosistem pesisir tetapi juga untuk mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan oleh perubahan lingkungan.

“Di Pulau Ambon, khususnya di perairan Teluk Ambon, luas hutan mangrove tiap tahun kian menyusut sehingga memberikan dampak abrasi dan banjir yang sering melanda pesisir Ambon. Dengan demikian, keberadaan mangrove menjadi sangat penting untuk menjaga ekosistem pesisir. Oleh karena itu, lewat program digitalisasi konservasi mangrove, Indosat berkomitmen mendukung upaya ketahanan lingkungan dengan pengembangan mitigasi berbasis teknologi digital,” katanya.

Solusi Berbasis Teknologi: Internet of Things (IoT)

Indosat menghadirkan solusi IoT untuk mendukung program konservasi mangrove ini. Teknologi IoT akan digunakan untuk memantau kualitas air dan produktivitas tambak perikanan secara real-time. Hal ini tidak hanya membantu meningkatkan produktivitas tambak namun juga mengurangi ancaman terhadap ekosistem mangrove akibat aktivitas manusia seperti penebangan hutan secara besar-besaran.

Kontribusi Terhadap Ekonomi Lokal

Rektor Unpatti, Prof Fredy Leiwakabessy, menyambut baik kolaborasi ini dan optimis bahwa program ini akan memberikan dampak positif tidak hanya dari segi lingkungan tetapi juga ekonomi. Menurutnya, menjaga kelestarian mangrove akan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat sekitar, dengan mempertahankan sumber daya alam yang penting dan mendukung keberlanjutan ekonomi lokal.

“Menyusutnya luas mangrove di pesisir Ambon menjadi perhatian kami. Kami optimis program ini dapat memberikan dampak yang baik dari sisi ketahanan lingkungan maupun untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar,” katanya.

Dengan kolaborasi ini, Indosat dan Unpatti tidak hanya berfokus pada pemulihan ekosistem mangrove yang terancam tetapi juga membangun model yang berkelanjutan dalam manajemen sumber daya alam. Melalui pengembangan teknologi digital seperti IoT, mereka berharap dapat memberikan contoh yang baik bagi daerah lain di Indonesia untuk mengadopsi pendekatan serupa dalam menjaga lingkungan dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Program digitalisasi konservasi mangrove berbasis IoT yang dilakukan oleh Indosat dan Unpatti merupakan contoh nyata kolaborasi antara sektor swasta dan akademik dalam mendukung kelestarian lingkungan dan pembangunan ekonomi lokal. Dengan solusi teknologi seperti IoT, mereka tidak hanya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan tetapi juga mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam. Harapan kedepan adalah adopsi lebih lanjut dari pendekatan ini di berbagai daerah pesisir Indonesia untuk menjaga kelestarian alam dan mendukung kesejahteraan masyarakat lokal.


Bagikan artikel ini