BPJS Kesehatan Manfaatkan IoT untuk Inovasi Layanan Kesehatan


BPJS Kesehatan

Logo BPJS Kesehatan

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, menegaskan pentingnya kolaborasi dengan seluruh anggota International Social Security Association (ISSA) untuk mendorong inovasi di bidang kesehatan. Menurut Ghufron, inovasi ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan sistem jaminan kesehatan yang sedang dijalankan.

Dalam acara '18th ISSA Forum for Technical Commissions: Technical workshop of the Collaborative Innovation Hub project on the Internet of Medical Things', Ghufron menyoroti transformasi pelayanan kesehatan melalui digitalisasi, khususnya penggunaan Internet of Things (IoT). Ia percaya bahwa pemanfaatan IoT dapat menghadirkan sistem kesehatan yang mudah diakses dan dirasakan manfaatnya oleh seluruh peserta BPJS Kesehatan.

Strategi Global untuk Kesehatan Digital

Ghufron menekankan bahwa ada beberapa faktor penentu dalam melakukan transformasi kesehatan digital sesuai dengan strategi global WHO untuk kesehatan digital tahun 2020-2025. Faktor-faktor tersebut meliputi peningkatan pengetahuan masyarakat tentang teknologi informasi dan komunikasi, serta membuka akses bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan kesehatan mereka dengan memanfaatkan internet.

"Terdapat faktor-faktor penentu dalam melakukan transformasi kesehatan digital, sesuai dengan strategi global WHO untuk kesehatan digital tahun 2020-2025. Faktor-faktor tersebut meliputi peningkatan pengetahuan masyarakat tentang teknologi informasi dan komunikasi, serta membuka akses bagi masyarakat untuk mengakses kebutuhan mereka dengan memanfaatkan internet," kata Ghufron dalam keterangan tertulis, Senin (24/6/2024).

Manfaat IoT dalam Sektor Kesehatan

Ghufron optimistis bahwa transformasi digital, khususnya dengan pemanfaatan IoT, dapat membawa perubahan besar dalam pelayanan kesehatan. Menurutnya, penerapan IoT di sektor kesehatan dapat memberikan berbagai manfaat signifikan, seperti peningkatan efisiensi layanan, pengawasan kesehatan yang lebih baik, dan kemudahan akses bagi masyarakat.

"Teknologi IoT juga memungkinkan kita untuk memonitor kondisi kesehatan pasien secara real-time dan memberikan intervensi medis yang lebih cepat dan tepat," ujarnya.

Ghufron juga menyoroti tantangan yang ada dalam penerapan inovasi berbasis digital ini. Tantangan tersebut meliputi keamanan data, keterbatasan akses khususnya di wilayah terpencil, hingga keterbatasan sumber daya manusia. Oleh karena itu, ia mengajak para pemangku kepentingan di sektor kesehatan untuk bersama-sama mendukung inovasi digital ini.

"Kerja sama antara pemerintah, penyedia layanan kesehatan, dan perusahaan teknologi sangat penting untuk mewujudkan ekosistem kesehatan digital yang terpadu dan berkelanjutan," kata Ghufron.

Ghufron berharap langkah BPJS Kesehatan dalam memanfaatkan teknologi digital dan IoT dapat menjadi pendorong transformasi di sektor kesehatan Indonesia. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui layanan kesehatan yang lebih baik dan mudah diakses.

"Harapannya, dengan adanya pertemuan ini bisa menghadirkan beragam inovasi lainnya yang bisa diadopsi oleh berbagai pihak dalam menyusun strategi pengembangan dalam implementasi digitalisasi layanan di bidang kesehatan," tutup Ghufron.

Transformasi Digital dan Keamanan Data

Transformasi digital di sektor kesehatan tidak hanya membawa manfaat, tetapi juga tantangan yang harus dihadapi. Keamanan data menjadi salah satu isu penting yang harus diperhatikan dalam penerapan teknologi IoT. Keterbatasan akses internet di beberapa wilayah terpencil juga menjadi hambatan yang harus diatasi untuk memastikan semua masyarakat dapat menikmati manfaat dari teknologi ini.

Untuk itu, Ghufron menekankan pentingnya kerja sama antara berbagai pihak. Pemerintah, penyedia layanan kesehatan, dan perusahaan teknologi harus bekerja sama untuk menciptakan ekosistem kesehatan digital yang aman dan berkelanjutan.

Dengan terus mengembangkan dan mengadopsi teknologi digital, BPJS Kesehatan berharap dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Inovasi dalam bidang IoT diharapkan dapat memberikan solusi bagi berbagai permasalahan yang dihadapi dalam sistem kesehatan saat ini, seperti peningkatan efisiensi pelayanan dan pengawasan kesehatan yang lebih baik.

Langkah ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi berbagai pihak dalam mengembangkan strategi pengembangan layanan kesehatan berbasis digital. Dengan demikian, masyarakat dapat menikmati layanan kesehatan yang lebih baik, mudah diakses, dan sesuai dengan kebutuhan mereka.

Melalui kolaborasi dan pemanfaatan teknologi IoT, BPJS Kesehatan berkomitmen untuk terus berinovasi dalam memberikan layanan kesehatan terbaik bagi masyarakat Indonesia. Transformasi digital ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Ghufron Mukti optimistis bahwa dengan dukungan berbagai pihak, ekosistem kesehatan digital di Indonesia dapat berkembang dengan baik. Dengan demikian, BPJS Kesehatan dapat terus memberikan layanan yang inovatif, efisien, dan mudah diakses oleh seluruh peserta.

"Harapannya, dengan adanya pertemuan ini bisa menghadirkan beragam inovasi lainnya yang bisa diadopsi oleh berbagai pihak dalam menyusun strategi pengembangan dalam implementasi digitalisasi layanan di bidang kesehatan," tutup Ghufron.


Bagikan artikel ini