Bootcamp AI & IoT Samsung: Solusi Inovatif dari Siswa & Mahasiswa


Logo Samsung

Logo Samsung

Survei terbaru menunjukkan bahwa teknologi AI telah menjadi alat yang sangat membantu karyawan di Indonesia dalam menyelesaikan pekerjaan mereka. Sekitar 75% pekerja mengungkapkan keinginan untuk mendelegasikan tugas-tugas mereka kepada AI untuk meringankan beban kerja mereka. AI tidak hanya dirasakan manfaatnya oleh manajemen level bawah, tetapi juga oleh manajer di level menengah, yang melihat AI sebagai alat untuk meningkatkan produktivitas dan inovasi, bukan sebagai pengganti manusia.

Menyadari pentingnya keterampilan AI di era digital ini, Samsung terus berkomitmen dalam program Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 5 2023/2024. Program ini dirancang untuk memberikan keterampilan Coding & Programming, IoT, dan AI kepada para peserta. Dari 1.000 peserta yang mengikuti seleksi, 126 tim atau 504 peserta terpilih untuk melanjutkan ke babak ketiga, yakni AI Product Development Bootcamp. Para peserta terdiri dari dua kategori: tingkat menengah atas (SMA, SMK, MA) dan mahasiswa (D3, D4, & S1), dengan program ini berlangsung hingga 27 Juli 2024.

Pada babak ketiga ini, SIC tidak hanya menawarkan pelatihan teknis tetapi juga program tambahan berupa Career Development Program. Program ini mencakup edukasi keterampilan tambahan yang meliputi proses perekrutan, sesi wawancara, tes teknis, dan teknik presentasi, bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri peserta saat memasuki dunia kerja. Selain itu, Samsung meluncurkan Digital Portfolio, sebuah galeri virtual yang menampilkan proyek-proyek dari lulusan SIC dan memberikan akses kepada industri yang mencari talenta digital.

Ennita Pramono, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia, menjelaskan bahwa inisiatif Samsung tahun ini berfokus pada tren teknologi terkini, terutama AI. Dia menyatakan, "Adopsi AI di masa depan akan terus meningkat, tidak hanya di industri tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pemanfaatan AI dalam pengembangan produk IoT, kami berharap peserta dapat menciptakan aplikasi dan produk inovatif. Program bootcamp ini dirancang untuk melatih peserta dalam mengembangkan prototipe berbasis AI yang dapat menyelesaikan masalah sehari-hari dengan lebih efisien."

Dalam tahap ketiga ini, peserta mendapatkan pelatihan AI yang terintegrasi dengan proyek IoT mereka. Pelatihan ini meliputi Machine Learning dan Deep Learning dengan total waktu 140 jam. Metode pembelajaran yang diterapkan adalah blended-learning, menggabungkan sesi tatap muka online setiap Sabtu dengan self-learning melalui Learning Management System (LMS). Sistem ini memberikan fleksibilitas kepada peserta untuk belajar kapan saja dengan akses ke materi pembelajaran yang direkam.

Selain pelatihan teknis, peserta SIC juga berlatih merakit dan menguji prototipe mereka. Mereka menggunakan kit IoT lengkap yang terdiri dari microcontroller ESP32, breadboard, sensor udara, tactile switches, resistor, serta integrasi model AI dengan perangkat IoT. Pelatihan hands-on ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknologi peserta dengan cepat, mempersiapkan mereka untuk dunia kerja yang semakin kompetitif.

Para peserta juga dibimbing oleh mentor berpengalaman dari berbagai sektor industri. Joshua Phartogi, Lead Mentor Samsung Innovation Campus Batch 5, mengatakan, "Para mentor di SIC memiliki pengalaman yang luas, termasuk saya yang telah enam tahun berkecimpung dalam teknologi IoT dan AI. Pengalaman nyata sangat penting untuk keberhasilan. Contoh inovasi saya, 'Automated Docking for Service Robots', memanfaatkan AI untuk memandu robot ke stasiun pengisian daya secara otomatis."

Joshua menambahkan bahwa peran mentor adalah untuk membantu peserta mengatasi tantangan dan meningkatkan kepercayaan diri mereka. Dengan bimbingan ini, diharapkan peserta dapat mengimplementasikan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari dengan lebih baik.

Pada akhir tahap ketiga, peserta harus mengumpulkan tugas untuk penilaian akhir. Dari sini, 80 tim terbaik (40 tim dari masing-masing kategori) akan dipilih untuk melaju ke babak semi-final, yang akan dilaksanakan pada 29-31 Juli 2024. Pengumuman tim yang lolos ke semi-final akan dilakukan pada 1 Agustus 2024. Selanjutnya, 20 tim (10 dari masing-masing kategori) akan masuk ke babak final, dengan penjurian dilakukan oleh Samsung, KEMENDIKBUD, KEMENAG, dan mitra industri Samsung untuk menentukan juara pertama, kedua, ketiga, serta pemenang People Choice Award.


Bagikan artikel ini